https://www.facebook.com/Pelatihan-Geomining-Sofware-Palangkaraya-484856634998767/

Selasa, 16 April 2013

Daerah Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara



GEOLOGI DAERAH PENINJAUAN
Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Samarinda Kalimantan ( S. Supriatna, Sukardi, dan E. Rustandi, 1995), menunjukkan bahwa batuan yang tersingkap di daerah ini termasuk dalam Formasi Kampung Baru.
FORMASI KAMPUNG BARU ; Batupasir kuarsa dengan sisipan lempung serpih lanau dan lignit. Batupasir kuarsa, putih, tidak berlapis, mudah hancur, setempat mengandung lapisan tipis oksidasi besi atau kongkresi, tufan atau lanauan, dan sisipan batupasir, konglomeratan, atau conglomerate dengan komponen kuarsa, kalsedon, serpih merah dan lempung. Lempung, kelabu kehitaman, mengandung sisa tumbuhan, kepingan batubara, koral. Lanau, kelabu tua, menyerpih, laminasi. Lignit, tebal 1-2 m. Diduga berumur Miosen Akhir – Plio Plistosen, lingkungan pengendapan delta – laut dangkal. Formasi ini menindih selaras dan setempat tidak selaras terhadap Formasi Balikpapan. 


Dalam blok ini dijumpai satu singkapan batubara berupa bukaan tambang yang berada diluar blok, berjarak sekitar kurang lebih 500 m disebelah Barat daerah peninjauan. Batubara yang berada dibukaan tambang ini terdiri dari 2 seam, dimana ketebalan seam yang pertama sekitar 3 m, dan seam yang kedua sekitar > 4 m, dengan kondisi fisik pada umumnya kurang fresh karena telah terbakar oleh panas sinar matahari, warna hitam kusam, gores coklat, keras, pecahan concoidal, masih terdapat fosil kayu,  sedangkan pengotor berupa larutan oksidasi banyak   dijumpai sebagai pengisi rekahan. Berdasarkan dari data pengukuran strike( kelurusan ) dan dip ( kemiringan ) yang dilakukan dilapangan yaitu N 38° E 40°, berarah Timur Laut – Barat Daya,  dengan  kemiringan lapisan batuan 40° kearah Tenggara, dimana jika masih konsisten arah strikenya (kelurusannya) maka akan memotong blok ini
.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar