Secara
administratif lokasi peninjauan PT. Artha Jaya Mandiri berada di daerah Desa
Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur. Lokasi peninjauan dapat ditempuh melalui jalur darat
menggunakan mobil dan sepeda motor dari Kota Samarinda menuju Desa Muara
Kembang, Kecamatan Muara Jawa, dengan waktu tempuh 2 jam yang berjarak ± 30 Km.
Dalam pelaksanaan survey tinjau CV. Artha Jaya Mandiri dijumpai
satu singkapan batubara berupa bukaan tambang yang berada diluar KP CV. Artha
Jaya Mandiri, berjarak sekitar kurang lebih 500 m disebelah Barat daerah
peninjauan. Batubara yang berada dibukaan tambang ini terdiri dari 2 seam,
dimana ketebalan seam yang pertama sekitar 3 m, dan seam yang kedua sekitar
> 4 m, dengan kondisi fisik pada umumnya kurang fresh karena telah terbakar
oleh panas sinar matahari, warna hitam kusam, gores coklat, keras, pecahan
concoidal, masih terdapat fosil kayu, sedangkan pengotor berupa larutan oksidasi banyak dijumpai sebagai pengisi rekahan. Berdasarkan dari data pengukuran strike( kelurusan ) dan dip ( kemiringan
) yang dilakukan dilapangan yaitu N 38° E 40°, berarah Timur Laut – Barat
Daya, dengan kemiringan lapisan batuan 40° kearah Tenggara,
dimana jika masih konsisten arah strikenya (kelurusannya)
maka akan memotong blok KP. CV. Artha Jaya Mandiri.
Morfologi
daerah peninjauan meliputi Dataran
rendah dan Satuan Perbukitan Bergelombang Lemah – Sedang. Satuan Morfologi
Dataran Rendah menempati kurang lebih 30%,berada dibagian Utara, Selatan, dan
Timur daerah peninjauan sedangkan Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Lemah
– Sedang menempati kurang lebih 70%, berada
dibagian Timur, Selatan, Tengah, dan Utara daerah peninjauan.
Lokasi
peninjauan CV. Artha Jaya Mandiri untuk perencanaan jalan houling maupun
pelabuahannya hanya berjarak ±4 sampai 6 Km menuju Sungai Kembang. Ada beberapa
alternatif yang dapat ditempuh yaitu :
Melewati jalan Umum
atau jalan Negara/Masyarakat
Kondisi
jalan masyarakat disebelah Utara daerah peninjauan berseberangan dengan jalan
jalan houling batubara milik PT. Bina Mitra, jalan terawat baik, dengan lebar
jalan sekitar ±8 m dan jalan ini menuju perkampungan didekat Sungai Muara
Kembang. Sedangkan kondisi jalan masyarakat disebelah selatan daerah peninjauan
jalan terawat baik, lebar jalan ±8 m dan jalan ini menuju ke Sungai Muara
Kembang di Desa Muara Kembang. Dimana jalan masyarakat ini baik yang sebelah
Utara maupun Selatan memotong atau melintas diatas pipa pertamina. Menggunakan
Jalan Houling Batubara PT. Bina Mitra yang berada disebelah Utara daerah
peninjauan.
Pada pelaksanaan
survey tinjau ini tidak didapatkan data tracking jalan PT. Bina Mitra,
dikarenakan tidak diperbolehkannya melintas diatas jalan houling PT. Bina Mitra
untuk kepentingan umum, dan hanya didapat data kondisi fisik jalan houling
maupun pelabuhan PT. Bina Mitra. Kondisi jalan Bina Mitra terawat dengan baik,
berada disebelah Utara daerah peninjauan, houling aktif, lebar ±12 m, dan hanya berjarak 6 km menuju Pelabuhan
di Sungai Muara Kembang dari blok KP. CV. Artha Jaya Mandiri.
KESIMPULAN
Daerah
peninjauan secara administrasi masuk daerah Muara Kembang, Kecamatan Muara
Jawa, Kabupaten Kutai kartanegara, Kalimantan Timur. Morfologi di daerah peninjauan berupa Satuan Morfologi
Dataran dan Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Lemah – Sedang.
1.
Dijumpai satu singkapan batubara
berupa bukaan tambang yang berada diluar KP CV. Artha Jaya Mandiri, berjarak
sekitar kurang lebih 500 m disebelah Barat daerah peninjauan. Batubara yang
berada dibukaan tambang ini terdiri dari 2 seam, dimana ketebalan seam yang
pertama sekitar 3 m, dan seam yang kedua sekitar > 4 m, berdasarkan dari
data pengukuran strike( kelurusan )
dan dip ( kemiringan ) yang dilakukan
dilapangan yaitu N 38° E 40°, berarah Timur Laut – Barat Daya.
2.
Lokasi peninjauan CV. Artha Jaya
Mandiri untuk perencanaan jalan houling maupun pelabuahannya hanya berjarak ±4
sampai 6 Km menuju Sungai Kembang. Ada dua alternatif yang dapat ditempuh yaitu
melewati jalan Umum atau jalan negara/masyarakat ataupun jalan houling batubara
PT. Bina Mitra yang berada disebelah Utara daerah peninjauan.
HASIL
DRILLING STRATIGRAFI
Kegiatan pemboran stratigrafi ini
direncanakan sekitar 30 titik pemboran, dengan jarak antar titik sekitar 100
meter, tetapi dalam pelaksanaannya, mengikuti perkembangan data pemboran dari hasil korelasi lithologi didapatkan
kemiringan lapisan batuan yang relatif tinggi yaitu sekitar 50° serta kondisi lithologi berupa pasir lepas (sandsloss)
sehingga membuat lobang bor runtuh dan menghambat kemajuan bor sehingga bor
tidak mampu mencapai kedalaman yang diinginkan yaitu kurang dari 80 meter,
hanya sebagian titik pemboran yang bisa mencapai kedalaman 100 meter, pegeseran
antar titik bor disetiap linenya berubah sekitar 50 meter dengan kedalaman
pemboran kurang lebih mencapai 80 m.
Pemboran Stratigrafi ini dilaksanakan selama kurang dari 2 (dua)
bulan yaitu dimulai bulan November - Desember 2011. Pada kegiatan pemboran ini
menggunakan 2 unit bor jenis Jacro 120, dimana telah menyelesaikan 94 hole (82
open hole dan 12 coring hole) dengan jumlah total meteran sebesar 5.221,75
meter (5117.90 meter open hole dan 43.85 meter coring hole). Keterdapatan
lapisan batubara pada section line A ini tidak di temukan, dari interpretasi
sebelumnya arah dari jurus perlapisan batubara yang berada di bagian Barat Daya
tambang yang sudah terekspose tersebut masuk kedalam lokasi penyelidikan ini
sehingga di buat perencanaan section stratigrafhic Line A. Setelah dilakukan
pemboran, tidak ditemukan sama sekali data batubara tersebut. Untuk section
stratigrafhic line B yang berada di bagian Utara, di temukan lapisan batubara
dari hasil pemboran dengan ketebalan bervariasi. Dengan di temukan nya lapisan
batubara pada section ini, di interpretasikan lapisan batubara yang berada pada
bagian Barat Daya lokasi penyelidikan tersebut masuk/berarah ke bagian Utara
lokasi penyelidikan ini. Data kemenerusan lapisan batubara ini dapat di lihat
dari tambang yang ada di sebelah Barat yang berjarak 500 meter dari lokasi
pemboran. Ketebalan
(true thickness) batubara dari hasil pemboran akan di koreksi dengan kemiringan
lapisan batubara berada pada data pengukuran lapisan batubara yang telah terekspose
di tambang sebelah Barat lokasi pemboran. Dari
data pemboran yang diperoleh selama kegiatan ini maka dapat dinterprestasikan
menjadi beberapa seam atau lapisan batubara (lebih dari 1 meter) yang ada
dilokasi penyelidikan beserta perhitungan sumberdayanya. Dibagian Utara lokasi penyelidikan
terdapat 3 seam batubara dengan tebal sebenarnya masing-masing seam rata – rata
sekitar 2.5 m yaitu seam A, seam B dan seam C, sedangkan disebelah Selatan
hanya ditemukan lapisan dengan tebal kurang dari 50 cm, seperti gambar dan
tabel dibawah ini.
No.
|
Drill
Number
|
Coordinate
by GPS
|
Coal
Interval Drilling
|
True
Thickness (m)
|
Total
Depth Drilling (m)
|
||||
Easting
|
Northing
|
Elev. (m)
|
From (m)
|
To (m)
|
Thick. (m)
|
||||
1
|
AJM-01
|
527521
|
9918177
|
39.8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
37.50
|
2
|
AJM-01A
|
527521
|
9918171
|
39.7
|
48.00
|
48.20
|
0.20
|
|
84.50
|
3
|
AJM-02
|
527571
|
9918131
|
39.3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
67.00
|
4
|
AJM-03
|
527615
|
9918096
|
44.4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18.00
|
5
|
AJM-03A
|
527598
|
9918059
|
38.6
|
30.00
|
30.20
|
0.20
|
|
88.50
|
55.50
|
55.70
|
0.20
|
|
||||||
6
|
BHE - 04
|
527349
|
9917654
|
23.7
|
30.90
|
31.20
|
0.30
|
|
100.00
|
7
|
BHE - 05
|
527334
|
9917790
|
29.6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18.00
|
8
|
BHE - 05A
|
527311
|
9917825
|
33.6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
36.00
|
9
|
AJM-03B
|
527581
|
9918040
|
34.5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
75.00
|
10
|
AJM-04
|
527671
|
9918044
|
42.8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
78.00
|
11
|
AJM-05
|
527711
|
9918012
|
40.2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
30.00
|
12
|
AJM-05 A
|
527676
|
9917953
|
33.2
|
46.50
|
46.70
|
0.20
|
|
75.00
|
67.50
|
67.80
|
0.30
|
|
||||||
13
|
AJM-06
|
527758
|
9917947
|
33.5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
80.00
|
14
|
AJM-06 A
|
527790
|
9917925
|
32.6
|
21.00
|
21.30
|
0.30
|
|
75.00
|
15
|
AJM-07
|
527863
|
9917858
|
26.5
|
32.00
|
32.30
|
0.30
|
|
75.00
|
16
|
AJM-08
|
527881
|
9917801
|
16.6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
75.00
|
17
|
AJM-08 A
|
527896
|
9917774
|
13.5
|
18.70
|
19.00
|
0.30
|
|
90.00
|
56.60
|
56.90
|
0.30
|
|
||||||
18
|
AJM-09
|
527923
|
9917752
|
10.4
|
24.00
|
24.40
|
0.40
|
|
75.00
|
19
|
AJM-10
|
528036
|
9917696
|
17.5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
76.50
|
20
|
AJM-10 A
|
528083
|
9917619
|
25
|
-
|
-
|
-
|
-
|
85.00
|
21
|
AJM-11
|
528120
|
9917584
|
29.1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
100.00
|
22
|
AJM-12
|
528150
|
9917544
|
29.5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
82.50
|
23
|
AJM-13
|
528202
|
9917501
|
27.9
|
-
|
-
|
-
|
-
|
30.00
|
24
|
AJM-14
|
528270
|
9917478
|
28.3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18.00
|
25
|
AJM-15
|
528332
|
9917420
|
31.5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
33.00
|
Hasil
Analisis Kualitas Batubara
Data kualitas
batubara merupakan hal yang penting, baik untuk perhitungan cadangan mapupun
untuk tujuan pemasaran batubara. Data kualitas batubara sebaiknya melingkup
semua seam batubara yang ada, sehingga dengan lengkapnya data kualitas akan
dapat ditentukan produk generik batubara yang dihasilkan. Untuk mengetahui kualitas batubara, telah diambil 6 conto
inti batubara dari hasil pemboran inti
batubara (coring) dan dikirim ke laboratorium PT. Sucofindo di Samarinda.
Tabel 3. Data Kualitas Batubara
No
|
Sample Code
|
Total Moisture Calculated
|
Moisture in the Analysis Sample
|
Ash
|
Volatile Matter
|
Fixed Carbon
|
Total
|
Calorific Value
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
%
|
%
|
cal/gr
|
cal/gr
|
||
(ar)
|
(adb)
|
(adb)
|
(adb)
|
(adb)
|
(adb)
|
(adb)
|
(ar)
|
||
1
|
AJM 17-01
|
39.9
|
22.3
|
3.7
|
39.0
|
35.0
|
0.24
|
4806
|
3717
|
2
|
AJM 17-02
|
39.3
|
21.0
|
4.0
|
40.2
|
34.8
|
0.24
|
4938
|
3799
|
3
|
AJM-75C
|
37.3
|
27.9
|
4.0
|
37.0
|
31.2
|
0.17
|
4529
|
3935
|
4
|
AJM-76C
|
37.9
|
28.1
|
5.3
|
35.8
|
30.8
|
0.19
|
4371
|
3778
|
5
|
AJM-77C
|
38.9
|
30.2
|
9.0
|
36.6
|
24.3
|
0.25
|
4022
|
3517
|
6
|
AJM-39
|
39.4
|
25.0
|
2.8
|
37.7
|
34.5
|
0.27
|
4759
|
3558
|
7
|
AJM-71
|
36.8
|
23.3
|
10.0
|
43.9
|
22.8
|
0.35
|
4318
|
3558
|
- Berdasarkan hasil rekonstruksi perlapisan batubara yang ada dipermukaan, lubang bor dan dikorelasikan dengan struktur geologi, diinterpretasikan paling sedikit terdapat 3 seam (perlapisan) batubara. Hasil rekonstruksi ini belum merupakan kesimpulan akhir dikarenakan data bor dan data permukaan yang masih kurang. Untuk mengetahui lebih detail jumlah seam perlapisan batubara dibutuhkan pengeboran yang lebih rapat dan pemetaan permukaan yang merekam semua data geologi seperti perlapisan batuan, struktur dan lain-lain.